PROFIL DESA

Sejarah Singkat

Awalnya Desa Baruga memiliki beberapa nama yakni Desa Balala lalu berubah menjadi Langaru kemudian menjadi Baruga sampai saat ini. Desa Baruga bernama Balala karena saat itu masih tergabung beberapa wilayah, yaitu: Balantang, Langaru dan Lagaroang. Pada saat itu jabatan Kepala Desa dijabat oleh Bapak Huseng (Kades Pertama).

Setelah tahun 1996 Desa Balala berubah nama menjadi Desa Langaru karena Balantang saat itu sudah layak dianggap menjadi sebuah desa, dengan sendirinya Desa Balala pun berubah menjadi Desa Langaru.

Nama Langaru diambil dari nama pohon, karena saat itu sepanjang sungai yang membatasi Desa Malili dan Langaru, banyak tumbuh pohon kayu yang bernama Kayu Langaru. Desa Langaru pada waktu itu terdiri dari dua wilayah yakni Lagaroang dan Langaru sendiri.

Dari tahun ke tahun Desa Langaru mengalami perkembangan yang cukup pesat, bersamaan dengan itu pada tahun 2000 terjadi perubahan kepemimpinan di Desa yang mana saat itu Bapak Muh. Jaya menjabat sebagai Kepala Desa yang kedua dan akhirnya Desa Langaru pun berubah nama menjadi Desa Baruga, dan wilayah Lagaroang tetap menjadi bagian dari Desa Baruga.

VISI

Mewujudkan Desa yang Berintegritas, Transparan, dan Akuntabel dalam Tata Kelola Pemerintahan, Mendorong Pertumbuhan yang Adil dan Berkelanjutan, serta Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Warga Desa.

MISI

  • Menggalang Partisipasi Masyarakat: Melibatkan warga desa dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program desa.
  • Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas: Mengembangkan mekanisme yang transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dana, pengadaan barang/jasa, dan pelaksanaan proyek.
  • Membangun Kapasitas dan Pendidikan Anti-Korupsi: Melakukan pelatihan dan edukasi untuk aparatur desa dan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan korupsi.
  • Menegakkan Hukum dan Kode Etik: Bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dan mengembangkan kode etik yang kuat untuk menangani kasus-kasus korupsi.
  • Mengembangkan Kemitraan Multisektor: Bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil untuk mendukung pelaksanaan program.
  • Mendorong Inovasi dan Penggunaan Teknologi: Menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan partisipasi dalam pemerintahan desa.
  • Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Berkala: Menyediakan mekanisme pemantauan dan evaluasi yang efektif untuk mengukur kinerja dan dampak program.
  • Mempromosikan Kesetaraan dan Inklusivitas: Memastikan bahwa program dan layanan desa diberikan secara merata dan inklusif, tanpa diskriminasi.
  • Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam semua aspek pengambilan keputusan dan implementasi program.

Silsilah Kepala Desa